Pages

Jangan Kebanyakan Mikir

Belakangan ada hal yang tidak saya sadari, yaitu tertidur. Saya tidak sadar telah tertidur begitu lama.

Apa yang saya maksud tertidur? Adalah tidak sadar bahwa saya ini hidup dan harus hidup. Saya begitu terlena dengan keinginan sendiri hingga tak tahu batasan, sehingga hal itu juga yang merepotkan saya.

Ada kalanya saya ingin bangun, tapi 'gen miskin' dalam diri ini begitu kuat. Mental yang menolak untuk melawan kebiasaan buruk.

Saya pikir dunia ini hanya soal uang. Hampir semua hal bisa dibeli dengan uang.

Benar memang jika uang itu penting dan bisa jadi keinginan semua orang. Tapi tampaknya jika dijadikan tujuan, hasilnya mungkin berbeda.


Contoh, saya ingin memenangi lomba menulis karena hadiahnya besar. Jika saya berpatok pada uang, mungkin yang saya pikir hanya cara mendapatkannya.

Tapi jika saya berpatok pada kebenaran. Maka saya akan menulis dengan benar, bukan berdasarkan harga? Got it?

Singkatnya "Lakukanlah hal benar, soal juara atau tidak itu belakangan".

Terbangun

Apa yang membuat saya terbangun adalah masalah. Semua itu membuat saya paham bahwa langkah saya sudah sangat salah.

Saya berpikir untuk menangis atau mencari pelampiasan dengan bersenang-senang. Tapi apakah setelah itu masalah terselesaikan? Hmm kecuali tangisan saya itu mengeluarkan emas.

Konsistensi

Setelah mencoba mencaritahu, ternyata satu jawabannya yaitu konsistensi. Jika ingin meraih sesuatu, cicilah sesering mungkin.

Tidak hanya dalam menabung uang, tapi juga ilmu. Cicilah ilmu itu sesering mungkin, mau banyak ataupun sedikit. Satu persen per hari akan menjadi 360% per tahun! Bayangkan progres yang akan saya buat jika mencapai hanya 1%!

Sekarang saya hanya butuh mengatur jadwal dan melakukannya. Jika saya boleh memakai kata Arnold Schwarzenegger, saya akan mengatakan "Don't think! Just do it!"

Redaksi

Menulis adalah cara saya mencari kebenaran yang tak selalu saya anggap kebenaran.

No comments:

Post a Comment